Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman
Pondok Pesantren Nurul Iman berlokasi di Kelurahan Ulu Gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, yang posisinya tepat di pinggir sungai Batanghari yang membelah daerah Kota Jambi menjadi dua bagian, perkotaan dan seberang kota.
Pondok Pesantren Nurul Iman merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam formal tertua di Jambi. Aktivitas belajar mengajar telah berjalan sejak tahun 1913, meskipun hanya dengan bangunan yang sangat sederhana, yaitu pondok bambu, sementara dalam waktu yang bersamaan upaya untuk memiliki bangunan yang layak untuk sebuah lembaga pendidikan telah pula dipikirkan dan dikerjakan, pembangunan gedung pesantren yang diharapkan tersebut selesai pada tahun 1915, karenanya angka tahun penyelesaian tersebutlah yang diterakan pada dinding depan atas Madrasah tersebut.
Upaya Nurul Iman menyebar-luaskan ilmu keislaman, baik di pesantren maupun di masyarakat, bukan saja bertujuan mengembangkan ajaran Islam, tetapi juga sebagai perjuangan melawan penjajahan.
Setahun setelah berdirinya pesantren, para santri berdatangan dan daerah-daerah onderafdeling, seperti Muara Tembesi, Sarolangun, Bangko, Muara Tebo, dan Muara Bungo. Di samping itu terdapat juga santri yang berasal dari daerah luar Jambi, seperti Palembang, Bengkulu, Pekan Baru, dan bahkan Malaya (Malaysia). Jalan darat pada masa itu masih sangat sulit. sehingga mereka berdatangan ke Nurul Iman dengan berperahu tradisional melalui sungai Batanghari berhari-hari.
Pondok pesantren Nurul Iman juga semakin dikenal dengan datangnya beberapa ulama dari luar negeri untuk mengajar. Beberapa diantaranya adalah:
Pendiri Pondok Pesantren Nurul Iman
Pondok Pesantren Nurul Iman berlokasi di Kelurahan Ulu Gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, yang posisinya tepat di pinggir sungai Batanghari yang membelah daerah Kota Jambi menjadi dua bagian, perkotaan dan seberang kota.
Pondok Pesantren Nurul Iman merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam formal tertua di Jambi. Aktivitas belajar mengajar telah berjalan sejak tahun 1913, meskipun hanya dengan bangunan yang sangat sederhana, yaitu pondok bambu, sementara dalam waktu yang bersamaan upaya untuk memiliki bangunan yang layak untuk sebuah lembaga pendidikan telah pula dipikirkan dan dikerjakan, pembangunan gedung pesantren yang diharapkan tersebut selesai pada tahun 1915, karenanya angka tahun penyelesaian tersebutlah yang diterakan pada dinding depan atas Madrasah tersebut.
Upaya Nurul Iman menyebar-luaskan ilmu keislaman, baik di pesantren maupun di masyarakat, bukan saja bertujuan mengembangkan ajaran Islam, tetapi juga sebagai perjuangan melawan penjajahan.
Setahun setelah berdirinya pesantren, para santri berdatangan dan daerah-daerah onderafdeling, seperti Muara Tembesi, Sarolangun, Bangko, Muara Tebo, dan Muara Bungo. Di samping itu terdapat juga santri yang berasal dari daerah luar Jambi, seperti Palembang, Bengkulu, Pekan Baru, dan bahkan Malaya (Malaysia). Jalan darat pada masa itu masih sangat sulit. sehingga mereka berdatangan ke Nurul Iman dengan berperahu tradisional melalui sungai Batanghari berhari-hari.
Pondok pesantren Nurul Iman juga semakin dikenal dengan datangnya beberapa ulama dari luar negeri untuk mengajar. Beberapa diantaranya adalah:
- Syekh Usman dari Serawak (1919)
- Syekh Teungku Muhammad Zuhdi, Mufti Malaya (1922)
- Sayid Abdullah Dahlan Imam al-Syafi’i dari Mekah (1923)
- Syekh Muhammad Ali al-Maliki, Syekh Saleh Yamani, dan Sayid Muhammad al-Ahdali dari Mekah (1930)
- Syekh Said Yamani, Mufti al Syafi’i dari Mekah (1942).
Pendiri Pondok Pesantren Nurul Iman
Mudir Pondok Pesantren Nurul Iman
Visi dan Misi Pondok Pesantren Nurul Iman
Visi Pondok Pesantren Nurul Iman adalah:
- Guru H. Ibrahim bin Syekh Abdul Majid al-Jambi (1915 – 1922)
- Syekh Mahmud Bukhari (1922-1927 M)
- Guru H. Hasan bin H. Anang Yahya ( 1928-1938 M)
- Guru H. M. Ja’far bin H. Abdul Jalil (1938 - 1944 M)
- Guru H. Abdul Qodir bin Guru H. Ibrahim (1944 - 1948 M)
- Guru H. Saman Muhyi (1948 – 1984 M)
Visi dan Misi Pondok Pesantren Nurul Iman
Visi Pondok Pesantren Nurul Iman adalah:
“Memposisikan pondok pesantren sebagai pusat keunggulan yang menyiapkan dan mengembangkan sumber daya insani yang berkualitas di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan iman dan takwa (IMTAQ)”.
Misi Pondok Pesantren Nurul Iman adalah:
“Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu, baik secara keilmuan maupun secara moral dan sosial, sehingga mampu menyiapkan dan mengembangkan sumber daya insani yang mempunyai kualitas di bidang IPTEK dan IMTAQ”
Photo-photo tempo dulu...
Lihat Photo
Lihat juga:
0 komentar:
Posting Komentar