Syekh Mahmud Bukhari dilahirkan di Bukhara, Republik Usbekistan sekarang. Tidak diketahui tahun berapa Ia dilahirkan dan kapan pergi ke Mekkah untuk menuntut ilmu. Namun yang jelas Ia adalah seorang kolega dari Guru H. Ibrahim yang sama-sama belajar di Makkah pada tahun 1900-an.
Beliau mengaji pada ulama-ulma di Mekkah dan Medinah yang bermazhab Syafi’i. Beliau adalah seorang sangat jenius dan dalam waktu yang tidak begitu lama dipercaya mengajar di Majidil Haram. Disana ia bertemu dengan Guru H. Ibrahim yang mengajaknya berda'wah dan mengajar di Jambi.
Pada saat kejatuhan pemerintahan Syarif Husin al-Hasyimi yang dikalahkan oleh pasukan Muhammad bin Abd. Wahab, suasana Mekkah kurang menguntungkan bagi ulama-ulama yang bermazhab empat, sebab Muhammad bin Abd. Wahab mulai melakukan pemurnian ajaran Islam yang bebas dari mazhab. Maka ajakan Guru H. Ibrahim bin Abd. Majid untuk datang ke Jambi dipenuhinya. Sewaktu kedatangan beliau bersama ulama-ulama Hijaz lainnya ke Jambi, PondokPesantren Nurul Iman sudah berdiri sehinggga para ulama tersebut langsung mengajar di Madrasah tersebut. Berkat ketekunan dan keluasannya dalam mengajar dan bergaul di kalangan guru sehingga tatkala Guru H. Ibrahim meninggal, pengurus Tsamaratul Insan sepakat menunjuk beliau menjadi Mudir di Pondok Pesantren. Pada masa kepemimpinannya, beliau telah menelorkan kader-kader pertama ulama Jambi yang lulus di Nurul Iman. Masa jabatan mudir dipegangnya selama ± 5 tahun. Pada tahun 1927 M, Ia kembali ke negeri asal yaitu Bukhara untuk berda'wah dan mengajar di sana.
*) source
0 komentar:
Posting Komentar