Taubat adalah kembalinya seorang dari sesuatu yang ditaubati menuju kepada objek taubatnya. Taubat yang disyari’atkan adalah kembali kepada Allah dan dengan melakukan berbagai perintah-Nya serta meninggalkan segala larangan-Nya. Taubat tidaklah diwujudkan dengan sekedar melakukan kebaikan seperti anggapan mayoritas orang-orang yang minim ilmunya. Mereka hanya memahami bahwa taubat cukup dengan lisan semata. Sebagian mereka mengucapkan :
"Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya"
Tetapi kalimat-kalimat di atas tidak membekas di dalam hati, juga tidak berpengaruh dalam perbuatan anggota badan. Perlu diketahui dan disadari oleh setiap orang yang telah terlanjur berbuat dosa, bahwa seorang yang telah membaca istigfar (mohon ampunan dosa kepada Allah), tetapi terus menerus berbuat dosa, maka ia akan dianggap telah mengolok-ngolok Tuhannya.
Syarat Taubat
Taubat baru dinggap sah dan dapat menghapus dosa apabila telah memenuhi syarat yang telah di tentukan. Bila dosa itu terhadap Allah SWT. maka syarat taubatnya ada tiga macam, yaitu :
- Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat
- Meninggalakan perbuatan maksiat itu
- Bertekad dan berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi perbuatan maksiat itu.taubatnya tidak sah.
- Meminta maaf terhadap orang yang dizalimi atau dirugikan
- Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian yang dialaminya akibat perbuatan zalim itu atau minta kerelaannya.
“Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga”.
(Q.S At-Tahrim, 66 : 8)
Taubat yang murni ialah taubat yang terhimpun padanya lima syarat:
- Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan meniatkan taubat itu karena mengharapkan wajah Allah dan pahalanya serta selamat dari adzabnya.
- Menyesal atas perbuatan maksiat itu, dengan bersedih karena melakukannya dan berangan-angan bahwa dia tidak pernah melakukannya.
- Meninggalkan kemaksiatan dengan segera. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ia meninggalkannya, jika itu berupa perbuatan haram dan ia segera mengerjakannya, jika kemaksiatan tersebut adalah meninggalkan kewajiban. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak makhluk, maka segera ia membebaskan diri darinya, baik dengan mengembalikannya kepada yang berhak maupun meminta maaf kepadanya.
- Bertekad untuk tidak kembali kepada kemasiatan tersebut di masa yang akan datang.
- Taubat tersebut dilakukan sebelum habis masa penerimaannya, baik ketika ajal datang maupun ketika matahari terbit dari tempat tenggelamnya.
Kapan Pintu Taubat Ditutup?
Allah SWT akan selalu menerima taubat hambaNya selama ajal belum menjemput orang tersebut. Apabila roh telah sampai ke hulqum (tenggorokan) maka taubat seseorang itu sudah tidak berguna lagi.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan. ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”
(QS. An-Nisa 4:18)
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT menerima taubat seorang hamba selama roh belum sampai ke tenggorrokan" (HR: Ahmad,Ibnu Majah, Tirmizi dan ia berkata : hadits hasan).
Pintu taubat juga sudah tertutup apabila matahari telah terbit dari arah barat. Rasululllah SAW bersabda: "Barang siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat tenggelamnya (sebelah barat), niscaya Allah SWT akan menerima taubatnya." (HR: Muslim)
Walau demikian, janganlah kita menunda-nunda taubat. Karena taswif (menunda-nunda) adalah tanda orang yang tidak beruntung- wal’iyaazu billah.
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW menjelaskan: Sesungguhnya Allah SWT membuka tanganNya di waktu malam agar bertaubat orang yang bersalah di siang hari, dan membuka tanganNya di waktu siang agar bertaubat orang yang bersalah (berdosa) di malam hari, sampai terbit matahari dari sebelah barat. (HR: Muslim).
Allah akan selalu menerima taubat hamba-Nya sebesar apapun dosa itu.
Beberapa Faedah Taubat dan Istighfar
- Sebagai penolak bala dan azab dari Allah SWT.
Disamping sebagai sebuah kewajiban, taubat juga sebagai benteng dari turunnya azab Allah SWT. Firman Allah SWT:"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun". (QS. Al- Anfaal 8:33)
Abu Musa Al Asy’ari r.a. pernah mengatakan tentang ayat di atas: "Kita mungkin masih bisa tenang pada masa hidup Rasulullah SAW, karena kita semua yakin bahwa Allah SWT tidak akan menurunkan azabNya selama beliau masih ada di tengah-tengah kita. Sekarang, setelah Rasulullah SAW tiada, tidak ada lagi yang bisa menahan turunnya azab Allah SWT kecuali kalau kita senantiasa meminta ampun kepadaNya."
- Taubat dan Istighfar Pembuka Pintu Rezeki
Ayat yang lain adalah firman Allah:
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat." (QS. Hud 11:3).
Dalil lain bahwa beristighfar dan taubat adalah diantara kunci-kunci rezeki, yaitu hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas ia berkata,Rasulullah bersabda, "Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka."
Karena itu, kepada orang yang mengharapkan rezeki hendaklah ia bersegera untuk memperbanyak istighfar (memohon ampun), baik dengan ucapan maupun perbuatan.
"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang memiliki sifat taubat dan istighfar, dan mudahkanlah rezeki-rezeki kami, lancarkanlah urusan-urusan kami serta jagalah keadaan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa. Amin, wahai Dzat Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan."
Wallahu a'lam...
===========
===========
Beberapa Firman Allah yang berhubungan dengan perintah Taubat:
Klik show untuk melihat
Beberapa Hadits Rasulullah SAW yang berhubungan dengan perintah Taubat:
Klik show untuk melihat
0 komentar:
Posting Komentar